Selasa, 12 Juni 2012

Mengusung Toleransi di MTQ Ambon, Kafilah Disambut & Tinggal di Keuskupan

Ambon(Pinmas)— Semangat toleransi cukup menonjol dalam MTQ Nasional ke-24 di Ambon, Maluku. Sejumlah peserta disambut dan tinggal di keuskupan.
Kafilah Provinsi Banten, misalnya, menjadikan pusat Keuskupan Diosis Amboina Kawasan Batu Gajah, Ambon sebagai tempat tinggal para kafilah. Di tempat itu, perwakilan Muspida Banten, Rektor Universitas Tirta Yasa Banten, Prof Dr Hidayat, dan belasan anggota kafilah lainnya, tinggal selama seminggu ke depan.
Suasana hangat penuh kekeluargaan terlihat jelas saat para anggota kafilah tiba dan disambut pihak keuskupan.
Uskup Diosis Amboina, Mgr. PC. Mandagi, kepada wartawan mengatakan, apa yang dilakukannya merupakan wujud tanggung jawab moral sebagai anak bangsa untuk terus memupuk tali persaudaraan antar umat beragama. Baginya, selain ingin menghargai pelaksanaan MTQ yang sarat makna keagamaan, apa yang dilakukan merupakan bentuk dukungan nyata umat Katolik di Maluku terhadap suksesnya MTQ tingkat nasional ke XXIV di Kota Ambon.
“Saya bersyukur sekali. Inilah wujud tanggung jawab moral umat Katolik di Maluku dalam mendukung dan menyukseskan MTQ di Kota Ambon,” kata Uskup.
Uskup mengakui, jauh sebelum kedatangan para kafilah, dirinya telah meminta izin dari ketua panitia MTQ untuk menempatkan sebagian anggota kafilah di keuskupan. “Saya meminta kepada ketua panitia agar ada anggota kafilah yang ditempatkan di keuskupan dan saya jamin mereka,” ungkapnya.
Asisten III Kabupaten Banten Uetik, yang juga salah satu anggota kafilah, mengatakan sangat senang dan bahagia dapat menempati keuskupan. Ia pun mengaku bangga bisa ditempatkan di keuskupan. Uetik bahkan mengungkapkan, toleransi antarumat beragama di Banten benar-benar dirasakannya di kota Ambon.
“Ini sesuatu hal yang sangat unik yang sulit ditemukan di manapun. Saya sangat senang dan tidak ada kekhawatiran sedikit pun,” ujarnya.
Sementara itu, cuaca di kota Ambon ‘tak bersahabat’. Hari ini, pesta pawai taaruf kafilah MTQ Nasional ke-24 diguyur hujan. Meski demikian, even ini tetap semarak.
Peserta pawai dan masyarakat sekitar tampak tidak terganggu dengan hujan. Pawai mengambil start dari kawasan Jl Jenderal Sudirman, Tantui, Kecamatan Sirimau, Ambon dan finish di tugu Gong Perdamaian, Jl Slamet Riyadi atau 10 meter dari pusat pembukaan MTQ, Lapangan Merdeka Ambon.
33 Provinsi menampilkan ciri khas daerahnya dalam pawai. Selaku tuan rumah, Provinsi Maluku mengusung hiasan kendaraan berlambang bangunan Islamic Centre, Gereja Maranatha, Gereja Katedral Ambon, Masjid Raya Al-Fatah dan duplikat Wihara serta Pura.
“Kami ingin menunjukan kepada dunia, bahwa sikap toleransi agama di Maluku tetap terjaga dan Maluku aman untuk dikunjungi,” kata Ketua LPTQ Maluku, Ir. Rahman Soumena.
MTQ Nasional digelar pada 8-15 Juni 2012 mendatang. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan membuka acara tahunan yang diramaikan 5 ribu orang tersebut.(detik.com)
Sumber : http://www.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=95454

Tidak ada komentar:

Posting Komentar